Rabu, 11 Mei 2011

APA LINE DANCE ITU ?

Line dance adalah dansa yang tidak harus dilakukan secara berpasangan
akan tetapi dilakukan  secara individual. Biarpun dibawakan secara massal atau beramai-ramai, tapi setiap orang berdansa kita bergerak / menari secara sendiri-sendiri, dengan koreografi yang sama. Tetapi memang lebih menarik menyaksikan dansa berpasangan, karena kombinasi dan keserasian gerak kedua penari akan semakin menonjolkan keindahan gerak tarian. Tapi tentu saja dansa berpasangan memiliki tantangan lebih besar, karena kalau salah satu (atau kedua-dua) penari salah langkah, akan terjadi tabrakan atau saling injak. Minimal, terlihat geraknya kacau, satu kesono satu kesini, sehingga orang yang tak mengerti dansa pun akan tahu kalau ada penari yang salah. Pada line-dance, karena menari sendirian, kalau pun sang penari salah langkah tidak begitu kelihatan karena tarian ini banyak diikuti oleh peserta dan dilakukan secara berderet / berbaris, oleh karena itu mengapa disebut dengan line dance. Berdansa membutuhkan kemampuan menyelaraskan telinga (untuk mendengarkan irama musik agar gerak kaki tidak off beat), kelenturan dan penguasaan gerak tubuh, serta mengingat urut-urutan langkah kaki. Sebuah koreografi Sylabus bisa terdiri atas 20 bar (komposisi gerakan) yang tidak boleh salah urutannya. Satu bar terdiri atas 4 hitungan (4 langkah kaki). Setiap bar memiliki nama, misalnya chase, whib, mooch, hip bumb, alemana, spot turn, fan, dan buanyaaak lagi. Artinya, jika satu koreografi terdiri atas 20 bar, maka si penari harus bisa mengingat 80 urutan langkah tanpa salah. Itu baru satu koreografi untuk satu jenis tarian.
Setiap jenis tarian memiliki gerak dasar yang berbeda. Jenis musiknya pun berbeda. Jive merupakan tarian yang paling cepat dan enerjik, dan memiliki tingkat kesulitan tinggi. Lagu-lagu populer yang enak untuk mengiringi dansa Jive antara lain “Cotton Field” dan “Be Bop A Lula”. Jive hampir sama dengan Rock’n Roll. Sedangkan Rumba memiliki tempo lebih lambat, langkahnya lebih sederhana, sehingga orang yang baru mulai belajar dansa biasanya mulai dengan belajar Rumba terlebih dahulu. Lagu populer yang memiliki irama rumba antara lain “Something Stupid”, “Si Quires”, kalau lagu Indonesia ada “Aryati”, “Setangkai Anggrek Bulan”. Samba sangat ‘brazilian’, dan seru kalau diiringi lagu-lagu seperti “Mujer Latina” atau “Macarena”.
Berdansa dengan teknik yang benar akan terlihat indah. Beberapa waktu yang lalu di sebuah TV swasta ditayangkan acara “Tembang Kenangan”, dengan para tamu di studio yang turun berdansa. Tapi banyak di antara mereka yang rupanya belum tahu teknik berdansa yang benar, sehingga mereka asal saja menggerakkan tubuh, tanpa aturan. Dan pemandangan yang terlihat adalah parade goyang tubuh yang membingungkan sekaligus menggelikan.

Dansa bisa dimodifikasi sesuai dengan batasan-batasan yang kita inginkan. Pakaian tertutup rapat (bahkan berjilbab pun tidak masalah), gerakan indah namun sopan dan tidak sensual, dan tidak berpasangan dengan lawan jenis yang bukan muhrim.
Dansa tidak harus dilakukan secara berpasangan. Ada jenis dansa yang dilakukan secara individual, yang disebut line dance. Biarpun dibawakan secara massal, beramai-ramai, tapi setiap orang berdansa sendiri-sendiri, dengan koreografi yang sama. Tetapi memang lebih menarik menyaksikan dansa berpasangan, karena kombinasi dan keserasian gerak kedua penari akan semakin menonjolkan keindahan gerak tarian. Tapi tentu saja dansa berpasangan memiliki tantangan lebih besar, karena kalau salah satu (atau kedua-dua) penari salah langkah, akan terjadi tabrakan atau saling injak. Minimal, terlihat geraknya kacau, satu kesono satu kesini, sehingga orang yang tak mengerti dansa pun akan tahu kalau ada penari yang salah. Pada line-dance, karena menari sendirian, kalau pun sang penari salah langkah tidak begitu kelihatan karena tarian ini banyak diikuti oleh peserta dan dilakukan secara berderet / berbaris, oleh karena itu mengapa disebut dengan line dance.
Berdansa membutuhkan kemampuan menyelaraskan telinga (untuk mendengarkan irama musik agar gerak kaki tidak off beat), kelenturan dan penguasaan gerak tubuh, serta mengingat urut-urutan langkah kaki. Sebuah koreografi Sylabus bisa terdiri atas 20 bar (komposisi gerakan) yang tidak boleh salah urutannya. Satu bar terdiri atas 4 hitungan (4 langkah kaki). Setiap bar memiliki nama, misalnya chase, whib, mooch, hip bumb, alemana, spot turn, fan, dan buanyaaak lagi. Artinya, jika satu koreografi terdiri atas 20 bar, maka si penari harus bisa mengingat 80 urutan langkah tanpa salah. Itu baru satu koreografi untuk satu jenis tarian.
Setiap jenis tarian memiliki gerak dasar yang berbeda. Jenis musiknya pun berbeda. Jive merupakan tarian yang paling cepat dan enerjik, dan memiliki tingkat kesulitan tinggi. Lagu-lagu populer yang enak untuk mengiringi dansa Jive antara lain “Cotton Field” dan “Be Bop A Lula”. Jive hampir sama dengan Rock’n Roll. Sedangkan Rumba memiliki tempo lebih lambat, langkahnya lebih sederhana, sehingga orang yang baru mulai belajar dansa biasanya mulai dengan belajar Rumba terlebih dahulu. Lagu populer yang memiliki irama rumba antara lain “Something Stupid”, “Si Quires”, kalau lagu Indonesia ada “Aryati”, “Setangkai Anggrek Bulan”. Samba sangat ‘brazilian’, dan seru kalau diiringi lagu-lagu seperti “Mujer Latina” atau “Macarena”.
Berdansa dengan teknik yang benar akan terlihat indah. Beberapa waktu yang lalu di sebuah TV swasta ditayangkan acara “Tembang Kenangan”, dengan para tamu di studio yang turun berdansa. Tapi banyak di antara mereka yang rupanya belum tahu teknik berdansa yang benar, sehingga mereka asal saja menggerakkan tubuh, tanpa aturan. Dan pemandangan yang terlihat adalah parade goyang tubuh yang membingungkan sekaligus menggelikan.

Dansa bisa dimodifikasi sesuai dengan batasan-batasan yang kita inginkan. Pakaian tertutup rapat (bahkan berjilbab pun tidak masalah), gerakan indah namun sopan dan tidak sensual, dan tidak berpasangan dengan lawan jenis yang bukan muhrim.
yang disebut line dance. Biarpun dibawakan secara massal, beramai-ramai, tapi setiap orang berdansa sendiri-sendiri, dengan koreografi yang sama. Tetapi memang lebih menarik menyaksikan dansa berpasangan, karena kombinasi dan keserasian gerak kedua penari akan semakin menonjolkan keindahan gerak tarian. Tapi tentu saja dansa berpasangan memiliki tantangan lebih besar, karena kalau salah satu (atau kedua-dua) penari salah langkah, akan terjadi tabrakan atau saling injak. Minimal, terlihat geraknya kacau, satu kesono satu kesini, sehingga orang yang tak mengerti dansa pun akan tahu kalau ada penari yang salah. Pada line-dance, karena menari sendirian, kalau pun sang penari salah langkah tidak begitu kelihatan karena tarian ini banyak diikuti oleh peserta dan dilakukan secara berderet / berbaris, oleh karena itu mengapa disebut dengan line dance.
Berdansa membutuhkan kemampuan menyelaraskan telinga (untuk mendengarkan irama musik agar gerak kaki tidak off beat), kelenturan dan penguasaan gerak tubuh, serta mengingat urut-urutan langkah kaki. Sebuah koreografi Sylabus bisa terdiri atas 20 bar (komposisi gerakan) yang tidak boleh salah urutannya. Satu bar terdiri atas 4 hitungan (4 langkah kaki). Setiap bar memiliki nama, misalnya chase, whib, mooch, hip bumb, alemana, spot turn, fan, dan buanyaaak lagi. Artinya, jika satu koreografi terdiri atas 20 bar, maka si penari harus bisa mengingat 80 urutan langkah tanpa salah. Itu baru satu koreografi untuk satu jenis tarian.
Setiap jenis tarian memiliki gerak dasar yang berbeda. Jenis musiknya pun berbeda. Jive merupakan tarian yang paling cepat dan enerjik, dan memiliki tingkat kesulitan tinggi. Lagu-lagu populer yang enak untuk mengiringi dansa Jive antara lain “Cotton Field” dan “Be Bop A Lula”. Jive hampir sama dengan Rock’n Roll. Sedangkan Rumba memiliki tempo lebih lambat, langkahnya lebih sederhana, sehingga orang yang baru mulai belajar dansa biasanya mulai dengan belajar Rumba terlebih dahulu. Lagu populer yang memiliki irama rumba antara lain “Something Stupid”, “Si Quires”, kalau lagu Indonesia ada “Aryati”, “Setangkai Anggrek Bulan”. Samba sangat ‘brazilian’, dan seru kalau diiringi lagu-lagu seperti “Mujer Latina” atau “Macarena”.
Berdansa dengan teknik yang benar akan terlihat indah. Beberapa waktu yang lalu di sebuah TV swasta ditayangkan acara “Tembang Kenangan”, dengan para tamu di studio yang turun berdansa. Tapi banyak di antara mereka yang rupanya belum tahu teknik berdansa yang benar, sehingga mereka asal saja menggerakkan tubuh, tanpa aturan. Dan pemandangan yang terlihat adalah parade goyang tubuh yang membingungkan sekaligus menggelikan.

Dansa bisa dimodifikasi sesuai dengan batasan-batasan yang kita inginkan. Pakaian tertutup rapat (bahkan berjilbab pun tidak masalah), gerakan indah namun sopan dan tidak sensual, dan tidak berpasangan dengan lawan jenis yang bukan muhrim.

Line dancing di Indonesia juga mulai digemari anak-anak muda. Namun, biasanya gerakan yang diciptakan lebih banyak dan lebih rumit variasinya.

Langkah dansa dapat divariasi dengan berbagai macam gaya agar bisa diterima oleh kalangan menengah atas yang biasanya sudah lebih dulu menekuni dansa ballroom. Ia, misalnya, memadukan langkah dansa dengan gerakan memutar yang disebut spiral. Di mata Kootje, mereka yang sudah menekuni dansa ballroom biasanya punya bahasa tubuh yang lebih bagus ketika sedang berdansa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar